Minggu, 31 Juli 2016

Toleransi dalam Islam

Toleransi antar pemeluk agama
       Hidup di Indonesia yang terdiri dari berbagai Agama dan kepercayaan harus membangun toleransi. Artinya satu dengan yang lain harus saling menghargai dalam melaksanakan aktifitas Agamanya. Tidak diperkenankan salah satu pemeluk agama memaksa pemeluk agama yang lain untuk masuk pada agama yang dipeluknya. 
     Toleransi bukan berarti tidak punya sikap, artinya seseorang yang sudah memeluk salah satu agama ikut serta melaksanakan ibadah agama yang lain. Toleransi di sini lebih kepada saling menghormati dalam pelaksanaan ibadah setiap pemeluk agama. Namun tetap terhujam di dalam hatinya, bahwa agama yang dipeluknyalah yang paling benar. 
      Setiap pemeluk agama dilarang mengganggu ibadah pemeluk agama yang lain. Setiap pemeluk agama berhak melaksanakan ibdah sesuai dengan keyakinan masing-masing sesuai dengan aturan agamanya. 

Toleransi antar pemeluk seagama
      Toleransi tidak hanya berlaku antar pemeluk beragama, tetapi juga berlaku antar pemeluk se-agama. Misalnya, muslim dengan muslim, kristen dengan kristen, hindu dengan hindu dan seterusnya. Dalam Islam misalnya, membaca al-Qur'an dihukumi ibadah, tetapi jika mengganggu orang tidur, karena baca al-Qur'an tengah malam dan keras, hal tersebut dimakruhkan, bahkan bisa menjadi haram. Apalagi memukul-mukul bedug yang sifatnya bukan agama, ia adalah budaya, jelas, jika mengganggu bisa jadi haram. Demikian juga dengan suara musik di rumah kita yang mengganggu tentang. Jangan kita berfikir, bahwa musik, musik saya, saya denger di rumah saya, apa hak orang. Nanti orang juga berfikir, telinga, telinga saya, saya juga  berada di rumah saya, kenapa suara musik orang masuk ke rumah saya.Di dunia ini setiap kebebasan dibatasi oleh kebebasan. Kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar